Roti Sourdough

Sourdough

Roti sourdough, sebuah mahakarya kuliner yang memadukan kesederhanaan bahan dengan proses fermentasi yang kompleks, adalah lebih dari sekadar roti biasa. Ciri khas sourdough terletak pada rasa asamnya yang unik, teksturnya yang kenyal, dan aroma yang memikat, yang semuanya berasal dari proses fermentasi alami menggunakan biang atau "starter". Biang sourdough adalah kultur hidup dari ragi liar dan bakteri asam laktat yang bersemayam dalam campuran tepung dan air. Mikroorganisme ini bekerja secara sinergis untuk memecah karbohidrat dalam tepung, menghasilkan asam laktat dan asam asetat, yang memberikan rasa asam yang khas pada roti. Proses fermentasi yang lambat juga menghasilkan roti dengan struktur gluten yang lebih kuat, tekstur yang lebih kenyal, dan umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan roti yang menggunakan ragi komersial.

Sejarah roti sourdough sangatlah kaya dan kuno, membentang ribuan tahun ke belakang dan mencerminkan perjalanan panjang manusia dalam mengolah makanan. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa roti sourdough telah ada sejak zaman Mesir Kuno, sekitar 6000 tahun yang lalu. Pada masa itu, roti sourdough merupakan salah satu bentuk roti beragi yang paling umum, karena ragi komersial belum ditemukan. Masyarakat kuno secara tidak sengaja menemukan bahwa adonan yang dibiarkan terbuka akan mengembang karena adanya ragi liar dan bakteri asam laktat yang ada di udara. Penemuan ini menjadi dasar bagi pembuatan roti sourdough, yang kemudian menjadi makanan pokok di berbagai peradaban kuno, termasuk Mesir, Yunani, dan Romawi.

Pada abad pertengahan, pembuatan roti sourdough menjadi keterampilan yang sangat dihargai di Eropa. Tukang roti menggunakan biang sourdough turun-temurun, yang dijaga dan dipelihara dengan cermat, sebagai rahasia dagang keluarga. Setiap biang sourdough memiliki karakteristik unik, tergantung pada jenis tepung yang digunakan, suhu lingkungan, dan mikroorganisme yang dominan. Roti sourdough bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan tradisi keluarga.

Meskipun popularitas roti sourdough sempat menurun setelah penemuan ragi komersial pada abad ke-19, namun roti ini tetap menjadi bagian penting dari budaya kuliner di beberapa daerah, seperti San Francisco dan Alaska. Di San Francisco, roti sourdough dikenal dengan rasa asamnya yang khas dan teksturnya yang kenyal, yang dipercaya berasal dari mikroorganisme unik yang ada di udara San Francisco. Di Alaska, para penambang emas sering membawa biang sourdough mereka saat mencari nafkah, karena mudah dibuat dan tahan lama. Saat ini, roti sourdough kembali populer di kalangan pecinta roti dan makanan sehat di seluruh dunia. Roti ini dihargai karena rasa alaminya, teksturnya yang unik, dan manfaat kesehatannya yang potensial.


Price List

1 pcs Rp 65.000

Komentar