Waffle adalah kue panggang yang ikonik, dikenal karena permukaannya yang berongga-rongga dan berpola kotak-kotak khas, yang dihasilkan oleh cetakan besi khusus yang digunakan dalam proses pembuatannya. Adonan waffle umumnya terbuat dari campuran tepung terigu, telur, susu, mentega yang dilelehkan, gula, dan bahan pengembang seperti baking powder atau ragi. Rasanya yang netral memungkinkan waffle untuk dinikmati dalam berbagai cara, baik sebagai hidangan manis dengan tambahan sirup maple, buah-buahan segar, whipped cream, es krim, cokelat leleh, maupun sebagai hidangan gurih dengan topping seperti telur mata sapi, daging asap, sayuran panggang, atau saus keju. Teksturnya yang renyah di bagian luar namun lembut di bagian dalam, serta kemampuannya untuk menyerap rasa dari topping yang berbeda, menjadikan waffle sebagai camilan atau hidangan sarapan yang sangat populer di berbagai belahan dunia.
Sejarah waffle dapat ditelusuri kembali ke zaman Yunani Kuno, di mana kue serupa yang dikenal dengan nama obleios dibuat dengan memanggang adonan tipis di antara dua piringan logam yang dipanaskan di atas bara api. Obleios memiliki rasa gurih dan sering disajikan dengan keju dan rempah-rempah sebagai hidangan pembuka atau camilan ringan. Selama Abad Pertengahan, muncul variasi waffle di Eropa yang dikenal sebagai wafer. Wafer adalah kue tipis dan renyah yang sering digunakan dalam upacara keagamaan atau sebagai hidangan penutup. Pada abad ke-14, resep waffle mulai muncul dalam buku-buku masak Eropa, dengan variasi bahan dan teknik yang berbeda di setiap wilayah.
Pada abad ke-18, waffle mulai mendapatkan popularitas di Amerika Serikat berkat Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat, yang membawa pulang cetakan waffle dari Perancis setelah menjabat sebagai duta besar di sana. Jefferson sering mengadakan pesta waffle di rumahnya, yang membantu mempopulerkan hidangan ini di kalangan masyarakat Amerika. Pada tahun 1930-an, terjadi inovasi signifikan dalam industri waffle dengan diperkenalkannya produk tepung waffle siap pakai dan penggunaan cetakan waffle listrik. Inovasi ini memungkinkan masyarakat untuk membuat waffle dengan lebih mudah dan cepat di rumah, tanpa perlu repot membuat adonan dari awal atau menggunakan peralatan tradisional.
Saat ini, waffle hadir dalam berbagai jenis dan variasi yang populer di seluruh dunia. Beberapa jenis waffle yang paling terkenal termasuk Belgian waffle yang tebal dan ringan, American waffle yang lebih padat dan sering disajikan dengan sirup maple dan mentega, Hong Kong waffle yang berbentuk bulat dan sering dilipat dan diisi dengan selai atau krim, Dutch stroopwafels yang tipis dan diisi dengan karamel, Liege waffle yang manis dan renyah karena menggunakan gula mutiara dalam adonannya, dan Scandinavian waffle yang tipis dan berbentuk hati. Setiap jenis waffle memiliki karakteristik unik dalam hal bahan, tekstur, dan cara penyajian, mencerminkan kekayaan dan keragaman kuliner di berbagai negara. Waffle terus berkembang dan berinovasi dengan berbagai kreasi topping dan rasa, membuktikan popularitasnya yang tak lekang oleh waktu dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan selera dan preferensi yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar