Nastar Kurma adalah variasi modern dari kue nastar tradisional Indonesia, yang biasanya diisi dengan selai nanas. Nastar Kurma menggantikan isian nanas dengan kurma, memberikan rasa manis alami dan tekstur yang lembut. Bentuknya umumnya bulat atau oval, dengan adonan kue yang renyah di luar dan isian kurma yang legit di dalam. Kue ini menjadi populer karena memberikan alternatif yang lebih sehat dan rasa yang unik dibandingkan nastar nanas. Selain itu, kurma juga memberikan nilai tambah gizi karena kaya akan serat, antioksidan, dan mineral.
Sejarah nastar di Indonesia berawal dari pengaruh kolonialisme Belanda. Nama "nastar" sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu "ananas" (nanas) dan "taart" (kue tart). Kue ini merupakan adaptasi dari kue pie Belanda yang biasanya berisi buah-buahan seperti apel, stroberi, atau blueberry. Karena buah-buahan tersebut sulit didapatkan di Indonesia, masyarakat menggantinya dengan nanas yang lebih mudah tumbuh di iklim tropis. Nastar kemudian menjadi kue yang populer di kalangan bangsawan dan disajikan saat perayaan hari besar.
Inovasi nastar dengan isian kurma muncul sebagai respons terhadap perubahan selera dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Kurma, yang dikenal sebagai buah khas Timur Tengah, semakin populer di Indonesia, terutama saat bulan Ramadan. Penggunaan kurma sebagai isian nastar tidak hanya memberikan rasa manis alami, tetapi juga menghadirkan nuansa Timur Tengah yang khas. Selain itu, kurma juga dianggap sebagai simbol keberkahan dan kemakmuran, sehingga nastar kurma menjadi pilihan yang tepat untuk hidangan Lebaran.
Price List
500 gram Rp 65.000
- https://bake.co.id/perjalanan-sejarah-nastar-di-indonesia-ternyata-dari-belanda/
- https://www.rri.co.id/kuliner/620475/sejarah-kue-nastar-di-indonesia
- https://kronika.id/mengulik-sejarah-kue-nastar-indonesia/
Komentar
Posting Komentar